Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pembelajaran menurut undang-undang dan para ahli, proses dan komponen pembelajaran, serta prinsip-prinsip pembelajaran berdasarkan berbagai teori pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi, yang merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid dengan cara menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Dokumen tersebut juga membahas koneksi antara pembelajaran berdiferensiasi dengan filsafat pendidikan Ki Hajar
Buku ini membahas model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivisme seperti pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan pembelajaran model diskusi. Setiap model dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya beserta refleksi manfaat model tersebut dalam pembelajaran.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
2. Pembelajaran berdiferensiasi mencakup pemetaan kebutuhan belajar murid, penentuan strategi dan alat penilaian, serta penentuan kegiatan pembelajaran.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh rencana pembelajaran
Buku ini membahas tentang kurikulum, pembelajaran, perencanaan pembelajaran, kompetensi guru, keterampilan mengajar, cara belajar siswa aktif, dan otonomi daerah dalam pendidikan. Kurikulum dan pembelajaran merupakan pedoman utama proses pendidikan sekolah yang harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Keterampilan mengajar dan partisipasi siswa aktif sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran.
Buku ini membahas tentang kurikulum, pembelajaran, perencanaan pembelajaran, kompetensi guru, keterampilan mengajar, cara belajar siswa aktif, dan otonomi daerah dalam pendidikan. Kurikulum dan pembelajaran merupakan pedoman utama proses pendidikan sekolah yang harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Keterampilan mengajar dan partisipasi siswa aktif sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran.
Buku ini membahas tentang kurikulum, pembelajaran, perencanaan pembelajaran, kompetensi guru, keterampilan mengajar, cara belajar siswa aktif, dan otonomi daerah dalam pendidikan. Kurikulum dan pembelajaran merupakan pedoman utama proses pendidikan sekolah yang harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Keterampilan mengajar dan partisipasi siswa aktif sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu praktik pembelajaran yang menyesuaikan kurikulum, strategi mengajar, dan penilaian dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi memperhatikan perbedaan individu siswa dalam hal minat, kemampuan, gaya belajar, dan lainnya. Guru perlu memetakan kebutuhan belajar siswa dan menerapkan strategi seperti diferensiasi konten, proses
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar pembelajaran individual, termasuk pengertian, latar belakang, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual.
2) Pembelajaran individual memberikan perhatian lebih besar kepada perbedaan individu siswa dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.
3) Salah satu tujuan pembelajaran individual adal
Descriptive text is a text that describes a particular object in detail. Dalam bahasa Indonesianya, descriptive text atau teks deskripsi adalah sebuah teks yang mendeskripsikan objek tertentu secara rinci. Pada teks ini, kamu akan menggambarkan objek secara jelas. Bisa ukurannya, warna, bentuk, bau, dan lain sebagainya.
Selaras dengan paradigma berpikir coaching, terdapat tiga kompetensi utama yang perlu dilatih oleh kepala satuan pendidikan sebagai seorang coach. Kompetensi hadir utuh adalah pondasi awal untuk muncul dan berkembangnya kompetensi coaching yang lain. Apa saja dua kompetensi coaching yang lainnya harus dilatih? Apa manfaat melatih kompetensi hadir utuh?
Modul ini secara umum akan memperkenalkan Bapak/Ibu dengan tiga kompetensi utama coaching dan secara khusus membantu Bapak Ibu mengenal lebih dalam arti penting dan manfaat melatih kompetensi hadir utuh. Ibu/Bapak juga akan diajak berlatih untuk menguatkan kompetensi hadir utuh dengan teknik yang sederhana dan mudah dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Referensi:
Tim penyusun modul Coaching dalam Supervisi Akademik. Pendidikan Guru Penggerak. 2022. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Tim penyusun modul Pembelajaran Sosial Emosional. Pendidikan Guru Penggerak. 2022. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Stanier, Michael Bungay. (2017). Coaching habit : say less, ask more & change the way you lead forever . Toronto: Box of Crayons Press.
Skill yang Harus Dimiliki Para Coach Agar Coaching Berjalan...
Memberikan Pertanyaan yang Baik.
Memiliki Pembawaan Positif.
Kemampuan Mendengarkan dan Memotivasi.
4. Bisa Memandu Percakapan dengan Baik.
Berkomitmen untuk Terus Belajar.
Coaching – Di zaman modern sekarang, persaingan antar perusahaan merupakan hal yang wajar terjadi. Pengembangan terhadap sumber daya manusia berupa karyawan memang menjadi sesuatu yang perlu dilakukan secara konsisten agar karyawan mampu mengembangkan kompetensi dan kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Hal ini penting sehingga bisa berkontribusi dengan produktif dalam sebuah perusahaan. Salah satu bentuk pengembangan untuk karyawan yang bisa dilakukan oleh perusahaan yaitu Coaching.
Apa Itu Coaching? Harvard Business Review memberikan definisi tentang coaching, coaching diartikan sebagai suatu hal yang memberikan kesempatan untuk bertindak sebagai fasilitas untuk mengkomunikasikan kinerja dengan dua arah.
Coaching dalam lingkungan bisnis merupakan metode pelatihan di mana individu yang lebih berpengalaman atau terampil memberikan saran dan bimbingan kepada karyawan yang bertujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan, kinerja, dan karier individu dalam sebuah perusahaan.
Yang terpenting dari adanya coaching yaitu siapa yang menetapkan tujuan yang ingin diraih. Dalam hal ini, bukan coach yang menentukan tujuan, tetapi justru orang yang dibina (coachee). Dengan demikian, coaching yang dimaksud di sini bukanlah cara untuk mengajari apalagi memberikan instruksi kepada orang yang dibina.
Coaching merupakan suatu proses dalam membuka potensi diri yang bertujuan memaksimalkan kinerja. Coaching atau coaching clinic bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan, baik dari segi personal maupun profesional.
Umumnya, teknik coaching dimulai dari percakapan yang eksploratif secara dua arah......
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfYoyenyerikony1
Tugas pengantar filsafat ilmu
Kelompok 10:
SINTHIKE TERESA EKOWATI BOTTO (1212300222)
NANDATHIA INTAN SUNUR (1212300224)
Dosen pengampuh:
Dr.sigit sardjono, M.S.
3. Apa itu pembelajaran
Apa itu pembelajaran
berdiferensiasi dan bagaimana
berdiferensiasi dan bagaimana
hal ini dapat dilakukan?
hal ini dapat dilakukan?
4. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang
mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasikan seorang guru melakukan upaya
yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar
murid.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang
berorientasi pada kebutuhan murid.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah Usaha guru
untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid.
5. Bagaimana cara
Bagaimana cara
untuk dapat
untuk dapat
melakukan
melakukan
pembelajaran
pembelajaran
berdiferensiasi di
berdiferensiasi di
kelas?
kelas?
6. Penerapan Pembelajaran
Penerapan Pembelajaran
Berdiferensiasi di Kelas
Berdiferensiasi di Kelas
Menentukan Tujuan Pembelajaran dengan Jelas
Menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan asesmen diagnostik
(Kognitif dan Non Kognitif berdasarkan Kesiapan Belajar Murid, Minat
dan Profil Belajar Murid
Menganalisis penerapan tiga strategi diferensiasi yaitu: Strategi Konten,
Proses dan Produk)
Mengimplementasikan rencana pembelajaran berdifensiasi dalam
kontek pembelajaran di kelas.
Melakukan asesmem pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan murid.
7. Universitas Borcelle | 2026
Bagaimana pembelajaran
berdiferensiasi dapat
memenuhi kebutuhan belajar
murid dan membantu
mencapai hasil belajar
yang optimal?
8. Kesiapan Belaja
1.
Minat Belajar
2.
Profil Belajar
3.
Pembelajaran
berdiferensiasi dapat
memenuhi kebutuhan
belajar murid dengan cara :
Guru dapat melakukan
pemetaan berdasarkan 3
aspek, yaitu :
9. Guru harus dapat melihat
pengetahuan awal yang dimiliki
murid, apa saja yang telah
mereka ketahui, dan bagaimana
mereka dapat melakukan
pembelajaran selanjutnya.
Kesiapan Belajar Murid
Kesiapan Belajar Murid
10. Minat merupakan suatu keadaan
mental yang menghasilkan respon
terarah kepada suatu situasi atau
objek. Minat juga dapat dilihat
sebagai sebuah kecenderungan
sesorang untuk terlibat dalam
sebuah situasi (pembelajaran)
Minat Murid
Minat Murid
11. Profil Belajar Murid
Profil Belajar Murid
Memetakan profil belajar murid berguna untuk
memberikan kesempatan kepada murid untuk
belajar secara natural dan efisien.
Lingkungan Belajar Pengaruh Budaya Gaya Belajar Kecerdasa Majemuk
12. Pembelajaran Berdiferensiasi dapat
Pembelajaran Berdiferensiasi dapat
membantu murid mencapai hasil
membantu murid mencapai hasil
belajar yang optimal dengan cara :
belajar yang optimal dengan cara :
Universitas Borcelle | 2026
13. Guru dapat menerapkan 3 strategi
diferensiasi yang tepat, yaitu :
Guru menyesuaikan
materi konten
pembelajaran dengan
kebutuhan belajar murid
yang beragam,
mempertimbangkan dari
pemetaan kebutuhan
kesiapan, minat, profil
belajar murid
Konten Proses
Guru memvariasikan
proses belajar agar
beragam, sesuai
kebutuhan belajar murid,
Proses ini mengacu pada
bagaimana murid
memahami atau
memaknai apa yang
dipelajarinya
Produk
Guru perlu
memodifikasi tagihan
produk yang akan
dihasilkan murid sesuai
dengan konten yang
telah mereka pelajari
dan proses yang telah
mereka lewati
14. Keterkaitan antara modul 2.1
Keterkaitan antara modul 2.1
dengan modul sebelumnya
dengan modul sebelumnya
Universitas Borcelle | 2026
16. 1.1 Filosofi KHD
Menurut KHD, Pendidikan adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Tugas kita sebagai
guru hanyalah menyediakan lingkungan
belajar yang memungkinkan setiap anak
untuk dapat berkembang secara
maksimal sesuai kodratnya masing-
masing.
2.1 Pembelajaran
Berdiferensiasi
Sebagai seorang pendidik, guru dapat
memenuhi kebutuhan belajar murid
melalui pembelajaran
berdiferensiasi yang dapat
mengakomodir keberagaman siswa
melalui pemetaan kesiapan, minat,
dan profil belajar yang dapat
mewujudkan pembelajaran yang
berpihak pada murid
Koneksi Antar materi
17. Mandiri, Reflektif, Inovatif, Kolaboratif,
berpihak pada Murid
Dalam proses menuntun, guru harus selalu
berpikir tentang apa yang dibutuhkan murid dan
apa yang bisa saya lakukan agar proses
pembelajaran menjadi lebih baik.
Mewujudkan kepemimpinan pada murid
(Peran)
Guru membantu murid dalam belajar, mampu
memunculkan motivasi murid untuk belajar,
juga mendidik karakter siswa di sekolah
Seorang guru penggerak yang sudah
memiliki nilai dan peran mampu
merancang pembelajaran yang
berdiferensiasi dan dapat menjawab
semua kebutuhan murid.
Merancang pembelajaran berdiferensiasi
mestilah berakar pada pemenuhan
kebutuhan belajar murid dan bagaimana
guru merespon kebutuhan
belajar tersebut.
Koneksi Antar materi
1.2 Nilai dan Peran CGP 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
18. Koneksi
Antar materi
Guru dapat melakukan pendekatan IA pada tahapan
BAGJA yaitu :
Buat pertanyaan terkait pemetaan belajar siswa
Ambil Pelajaran apa yang sudah pernah dilakukan
Gali mimpi tentang kondisi ideal yang akan terjadi
dalam PBM
Jabarkan rencana (3 strategi diferensiasi)
Atur eksekusi dengan melakukan penilaian yang
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
2.1 Pembelajaran
Berdiferensiasi
Dengan visi yang berpihak pada murid tentunya
akan terwujud pembelajaran yang berpihak pada
murid, yaitu sebuah pembelajaran yang mampu
menjawab kebutuhan yang berbeda pada murid,
yaitu pembelajaran berdiferensiasi.
19. Disiplin positif dan nilai
kebajikan universal
Teori motivasi, hukuman dan
penghargaan, restitusi
Keyakinan Kelas
Kebutuhan dasar manusia
Restitusi- 5 posisi kontrol
Restitusi - Segitiga restitusi
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi
di sekolah dan di kelas akan membantu
terwujudnya budaya positif dengan
posisi kontrol guru sebagai
seorang manager.
Suasana di sekolah dan di kelas akan
membantu murid untuk merasa dihargai
dan memiliki keterkaitan antara dirinya
dengan guru dan teman di kelasnya
sehingga murid merasa dirinya menjadi
bagian dari kelasnya
Koneksi Antar materi
1.4 Budaya Positif 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
20. Kesimpulan
Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya pada proses
pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi KHD
Nilai yang melekat pada Guru Penggerak (Mandiri, Reflektif, Inovatif,
Kolaboratif dan berpihak pada murid) merupakan komponen utama
dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi
Visi misi yang berpihak pada murid, akan membawa kita pada
pembelajaran berdiferensiasi sesuai kebutuhan murid
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan bagian dari budaya positif