HUT ke-90, Mooryati Soedibyo Persembahkan Film Sultan Agung
Minggu, 7 Januari 2018 | 10:41 WIBJAKARTA – Pengusaha Jamu dan kosmetika DR. BRA. Mooryati Soedibyo merayakan ulang tahun ke-90 pada Jumat (5/1) malam di Grand Ballroom Hotel Four Seasons Jakarta. Perayaan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Presiden disambut oleh Ibu Mooryati menuju lokasi acara dengan diiringi gamelan. Presiden dan para tamu undangan disuguhi persembahan dari Paguyuban Kusumo Buwono Sentono Dalem Mangayu Bagyo Poro dengan Gending Sri Widodo dan Mugi Rahayu. Kemudian selanjutnya pemotongan tumpeng dan doa untuk mensyukuri karunia yang diberikan Allah SWT selama 90 tahun kehidupan yang dijalani Mooryati.
Acara syukuran yang penuh hikmat dan nuansa budaya ini juga dihadiri oleh para Menteri Kabinet Kerja, Pengusaha dan Puteri Indonesia Lingkungan 2017 dan Juga Miss International 2017, Kevin Lilliana, Puteri Indonesia Pariwisata 2017, Karina Nadila, Puteri Indonesia Perdamaian 2017, Dea Rizkita serta Sutradara film Sultan Agung,
"Tahta, Perjuangan dan Cinta", Hanung Bramantyo dan para pemerannya seperti Ario Bayu, Anindia kusuma Putri, Adinia Wirasti, Putri Malino, dan Marthino Lio. Di pengujung acara perayaan ultah, Mooryati mempersembahkan sebuah mahakarya sejarah berupa film Sultan Agung "The Untold Story" dengan tema Tahta, Perjuangan dan Cinta. Film ini akan ditayangkan di 21 Cinema di seluruh Indonesia.
Film ini mengangkat sejarah perjuangan Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram 1628 dalam memerangi Belanda. Mooryati berharap film ini dapat menanamkan nilainilai patriotisme dan heroisme di kalangan generasi muda.
"Generasi muda bisa mengambil contoh nilai-nilai dari film ini, termasuk strategi dan semangat patriotisme Sultan Agung untuk diterapkan di masa kini. Film ini akan memberikan inspirasi kegigihan semangat juang masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Terutama kalangan generasi muda yang hidup di tengah gempuran modernisasi agar nilai-nilai luhur sejarah, patriotisme, nasionalis, dan humanis tetap dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa " kata Mooryati Soedibyo, pendiri PT.Mustika Ratu Tbk. dan Yayasan Puteri Indonesia.
Kekuatan film ini, kata Mooryati adalah mengangkat semangat perjuangan heroik dalam mengusir penjajah/colonial VOC, dengan darah pasukan Mataram yang berkorban atas titah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Bahwa, jangan pernah kembali ke bumi Mataram jika Batavia belum ditaklukan.
Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1646) adalah raja ke-tiga Kerajaan Mataram yang memerintah pada 1613- 1646. Putra dari pasangan Susuhunan Prabu Hanyakrawati (raja ke-2 Mataram) dengan Ratu Mas Adi Dyah Banawati itu lahir dengan nama Raden Mas Jatmika atau terkenal juga dengan sebutan Raden Mas Rangsang.
BRA. Mooryati Soedibyo lahir di Villa Seneng Surakarta, Gedung Bondo Lumakso, Keraton Surakarta Hadiningrat, pada 5 Januari 1928. Wanita yang dijuluki "Empu Jamu" ini merupakan cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta.
Ayahanda dari Ibu Mooryati, KRMTA Poornomo Hadiningrat, menjabat sebagai Bupati Brebes, putra sulung Bupati Demak, K.P.A. Hadiningrat. Anggota Volksraad (Parlement Hindia Belanda) yang tanpa kenal lelah memperjuangkan kepentingan rakyat Demak yang selalu menderita kebanjiran dan kelaparan. Ibundanya bernama GRA Kussalbiyah, Puteri Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono X, dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Nasdem Pertimbangkan Dukung Kaesang pada Pilwalkot Depok atau Bekasi
3
Undang Petahana, Sinyal Kuat Koalisi Gerindra-PDIP di Pilwakot Semarang 2024
4
Pilih Edy Atau Bobby di Pilgub Sumut, Nasdem: Masih 50-50
5
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI Prasetyadji