(Go: >> BACK << -|- >> HOME <<)

Lingkungan hidup: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
'''Lingkungan hidup''' adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.
 
== Definisi ==
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang antara makhluk hidup dan komponen abiotik lainnya. Interaksi antar lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk sistem ekologi ([[ekosistem]]).<ref name=":0">{{Cite book|last=Samadi|first=|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=1nh91WJY4J0C&pg=PA126&dq=geografi+lingkungan+hidup&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjI6eu_hrbtAhVryzgGHf8gAisQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=geografi%20lingkungan%20hidup&f=true|title=Geografi 2 : SMA Kelas XI|location=Jakarta|publisher=Yudhistira Ghalia Indonesia|isbn=978-979-746-837-8|pages=109, 111, 112, 115|language=id|url-status=live}}</ref>
<!--
Baris 20 ⟶ 19:
 
Semua komponen yang berada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisakan dan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem.<ref name=":0" /> Ekosistem yang merupakan bagian utama dari lingkungan hidup, adalah lingkungan yang sangat dinamis, karena banyaknya komponen yang terlibat di dalamnya. Jika salah satu komponen tersebut berubah maka sistem adaptasi dari organisme yang ada untuk menjaga keseimbangan akan mengalami perubahan. Karena ekosistem merupakan pusat segala aktivitas yang menyediakan sumber makanan dan kebutuhan lain bagi makhluk hidup maka keseimbangan komponen di dalamnya harus dijaga dengan baik.<ref>{{Cite book|last=Widyatmanti|first=Wirastuti|last2=Natalia|first2=Dini|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=uzHy9_chp34C&pg=PA67&dq=geografi+lingkungan+hidup&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj2g9_ulLbtAhW86XMBHX3XCtQQ6AEwCHoECAEQAg#v=onepage&q=geografi%20lingkungan%20hidup&f=true|title=Geografi SMP/MTs Kls VIII (KTSP)|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=978-979-025-182-3|pages=70, 71|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Definisi ==
 
=== Definisi Lingkungan Hidup Indonesia ===
Baris 94 ⟶ 95:
== Permasalahan Lingkungan Hidup ==
Masalah lingkungan terjadi sebagai akibat timbulnya salah satu dari kondisi-kondisi seperti melampaui kemampuan suatu komponen, adanya ketidakseimbangan di antara komponen, terganggunya fungsi komponen atau sama sekali tidak mampu berfungsi seperti biasanya.<ref name=":1" />
[[Berkas:AlfedPalmersmokestacks.jpg|jmpl|Polusi udara dari kegiatan industri]]
 
=== Pencemaran ===
Baris 102 ⟶ 104:
* Kegiatan [[Transportasi|transportal]], berupa kepulan asap, kebisingan kendaraan bermotor, tumpahan bahan bakar, dan lain-lain.
* Kegiatan [[pertanian]], terutama akibat residu pemakaian zat-zat kimia seperti pestisida, insektisida, herbisida atau fungisida, untuk hama. Demikian pula pemakaian pupuk anorganik.<ref name=":1" />
[[Berkas:SIV primates.jpg|jmpl|263x263px|Kiri ke kanan: ''[[Chlorocebus]] sp.'' sumber [[Simian immunodeficiency virus|SIV]], ''[[Mangabey hitam|Cercocebus atys atys]]'' sumber [[HIV|HIV-2]], dan [[Simpanse]] sumber [[HIV|HIV-1]]. ]]
 
=== Timbul Berbagai Penyakit ===
Perkembangan industri dan teknologi tidak selamanya menjadi alat pemuas bagi kehidupan manusia, karena di balik itu semua terdapat banyak risiko dan masalah yang bermunculan. Belakangan ini telah banyak muncul penyakit yang diakibatkan oleh limbah industri, seperti [[Penyakit Minamata]] dan Itai-itai di Jepang. Penyakit dan wabah-wabah juga semakin banyak bermunculan akibat pengelolaan lingkungan yang tidak benar oleh manusia. Hutan sebagai habitat dan menyimpan berbagai spesies satwa dan tumbuhan, yang tadinya tertutup, kini terbuka dan habis ditebangi untuk berbagai konsumsi modern, terutama bagi masyarakat perkotaan. Karena hutan sebagai habitat satwa-satwa sudah rusak, maka spesies-spesies satwa bermigrasi ke segala tempat, termasuk ke sekitar permukiman manusia. Berbagai satwa liar banyak pula mengandung berbagai virus mematikan bagi manusia dan ragam hewan paraan, berinteraksi dengan lingkungan permukiman manusia, dan akhirnya virus ini berpindah ke tubuh manusia. Faktor perdagangan satwa langka juga berkontribusi untuk membawa virus dari hutan dan binatang-binatang ke lingkungan manusia melalui alat transportasi, bahkan ke hotel-hotel. Beberapa wabah yang timbul oleh karena faktor tersebut antara lain wabah virus [[Virus Marburg|Marburg]], [[Penyakit virus ebola|Ebola]], [[HIV]] ([[AIDS|penyakit AIDS]]), penyakit [[Sindrom pernapasan akut berat|SARS]], dan [[Chikungunya]]. Penyakit lainnya timbul akibat proses teknologi, misalnya penyakit yang disebabkan dari [[radiasi elektromagnetik]]. Radiasi elektromagnetik memiliki potensi gangguan kesehatan antara lain berupa [[leukemia]], leinfoma, infertilitas pada pria, cacat kongenital, proses generatif, perubahan ritme jantung, perubahan metabolisme melatonin, [[neurosis]], dan lain-lain.<ref name=":1" />
[[Berkas:Riau palm oil 2007.jpg|jmpl|236x236px|[[Pengawahutanan]] untuk perkebunan [[Elaeis (kelapa sawit)|kelapa sawit]] di [[Riau|Riau, Sumatra, Indonesia]]]]
 
=== Pemanfaatan Alam secara Tidak Terkendali ===
Tingkah laku manusia dalam mengeksplotasi dan menggunakan sumber-sumber daya alam secara tidak seimbang berdampak pada rusaknya tata lingkungan alami. Hal tersebut dapat terlihat melalui praktek-praktek masyarakat seperti [[Penggundulan hutan|pengundulan hutan]], pemanfaatan ekosistem pantai, penangkapan ikan laut yang melampaui batas konservasinya, penggunaan alat-alat beracun dan peledak untuk menangkap ikan, [[Perburuan liar|perburuan binatang liar]], dan pola pertanian sistem ladang berpindah. Masalah ini merupakan dampak yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, misalnya tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih mengungguli tingkat pertumbuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan taraf hidup, [[konsumerisme]], masalah keterbataasan alam untuk diolah terutama sumberdaya tak terbaharukan, pengangguran dan lain-lain.<ref name=":1" />
 
=== Kepadatan Penduduk ===
Pertambahan penduduk yang semakin lama makin meningkat akan berbenturan dengan sistem lingkungan, yaitu bahwa setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan, baik yang pokok dan pelengkap. Sedangkan semua faktor tersebut baru dapat terpenuhi apabila siklus dan cadangan-cadangan sumber daya alam masih mampu dan mencukupi. Akan dapat terjadi masa krisis, jika angka pertumbuhan penduduk kian melewati batas siklus atau jumlah cadangan sumber-sumber kebutuhan, dan hal tersebut tidak ditata secara terencana. Masalah ledakan penduduk tidak hanya terkait dengan masalah kebutuhan dasar, namun juga menyangkut berbagai aspek hidup atau kualitas hidup secara kompeks seperti pemukiman, kesehatan, tingkat pendidikan, kebebasan perorangan, kententeraman, ketertiban, keamanan dan hal lainnya yang diperlukan dalam kondisi hidup wajar.<ref name=":1" />
[[Berkas:Sumatran Rhinoceros at Sumatran Rhino Sanctuary Lampung Indonesia 2013.JPG|jmpl|[[Badak sumatra]] yang terancam punah karena perburuan liar]]
 
=== Penurunan Populasi Fauna dan Flora ===
Populasi fauna dan flora yang menurun sangat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pembangunan dan sikap keserakahan manusia yang dapat menggangumengganggu perkembangbiakan dan rusaknya habitat. Pembabatan, pembakarapembakaran, dan kebakaran hutan telah memusnakan spesies-spesies binatang dan tumbuh-tumbuhan serta merusak unsur hara dalam tanah. Aktivitas penyemprotan hama dengan obat pembasmi [[pestisida]] dan semacamnya juga memberikan efek samping yang buruk. Pemakaian [[DDT]] dan zat semacamnya yang persisten dan sukar terurai akan merembes ke dalam rantai makanan, yang selanjutnya memengaruhi makhluk-makhluk lain. Tindakan pembasmian dapat pula membunuh makhluk-makhluk yang bukan sasaran, yang banyak berperan sebagai predator yang bermanfaat mengontrol populasi binatang secara efektif dan banak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Perdagangan satwa langka atau liar juga sulit diberantas. Satwa ini digunakan untuk keperluan obat-obatan dan kosmetika, serta hobi. Masalah ini harus diberantas dan ratifikasi sistem pengaturan dan larangan yang telah ditentukan [[CITES]] harus diterapkan secara ketat.<ref name=":1" />
[[Berkas:Urban flood cropped.jpg|jmpl|234x234px|Banjir di jalanan perkotaan.]]
 
=== Ketidakseimbangan Ekosistem-Ekosistem ===
Lingkungan mempunyai sifat yang saling berkaitan, interdependen, dan saling memengaruhi. Bila salah satu mengalami gangguan atau ketidakseimbangan, akan berakibat pada bagian-bagian sekitar lainnya. Tanah yang tandus di mana pohon-pohon tidak lagi tumbuh dapat menimbulkan [[banjir]] dan [[Tanah longsor|longsor]]. Kota yang padat permukiman tetapi tidak ditata dengan pengelolaan sampah dan pembuatan selokan, kali, kanal, dan tidak ada persediaan runag-ruang hijau, tanah resapan ataupun lahan terbuka, dan waduk-waduk buatan akan menciptakan ketidakseimbangan ekosistem perkotaan. Akibatnya ialah ancamnancaman banjir sepanjang musim hujan. Masalah lingkungan tidak saja terbatas pada masalah biofisik, tetapi juga pada lingkungan sosial (ekosistem sosial). Bertumpuknya pembangunan di kota tetapi hal yang serupa tidak dialami di pedesaan misalnya, akan menimbulkan masalah pada ekosistem sosial berupa timbulnya [[urbanisasi]] yang pesat, dan akhirnya mengakibatkan bertambahnya permasalahan-permasalahan di perkotaan, seperti pengangguran, gelandangan, peningkatan kriminalitas, terganggunya kelancaran lalu lintas, rendahnya mutu kesehatan lingkungan,dan sebagainya.<ref name=":1" />
 
=== Masalah lingkungan hidup di Indonesia ===
Baris 123 ⟶ 129:
Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
 
==== Limbah Rumah Sakit ====
Merupakan hasil dari pemakaian peralatan kesehatan padat dan cair, bahan kimia dan bagian dari tubuh manusia yang tidak dapat digunakan lagi. Unit penghasil limbah di rumah sakit adalah semua unit yang menghasilkan limbah seperti loundri, dapur, unit kamar operasi, laboratorium, unit radiologi, apotek/farmasi, perkantoran, kantin dan lain sebagainya. pengolahan limbah padat dan cair dapat dilakukan dengan cara kimiawi dan cara tradisional, tetapi dalam standardisasinya incenarator.