(Go: >> BACK << -|- >> HOME <<)

Lompat ke isi

Peluru kendali balistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
JAnDbot (bicara | kontrib)
Baris 29: Baris 29:
[[cs:Balistická raketa]]
[[cs:Balistická raketa]]
[[da:Ballistisk missil]]
[[da:Ballistisk missil]]
[[de:Boden-Boden-Rakete]]
[[de:Ballistische Rakete]]
[[en:Ballistic missile]]
[[en:Ballistic missile]]
[[es:Misil balístico]]
[[es:Misil balístico]]
Baris 44: Baris 44:
[[ms:Peluru berpandu balistik]]
[[ms:Peluru berpandu balistik]]
[[nl:Ballistische raket]]
[[nl:Ballistische raket]]
[[pl:Balistyczny pocisk rakietowy]]
[[pl:Rakietowy pocisk balistyczny]]
[[pt:Míssil balístico]]
[[pt:Míssil balístico]]
[[ru:Баллистическая ракета]]
[[ru:Баллистическая ракета]]

Revisi per 23 April 2008 11.41

Sebuah ICBM LGM-118A Peacekeeper ditembakkan dari 1st Strategic Aerospace Division (1 STRAD) di Vandenberg AFB, CA, Amerika Serikat

Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.

Trayektori rudal balistik terdiri dari 3 tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap memasuki kembali atmosfir bumi. Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal, pesawat dan kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Peluru kendali balistik antar benua dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.

Jenis rudal

Rudal balistik bervariasi menurut penggunaan dan jangkauannya dan umumnya dibagi kedalam kategori menurut jangkauan.

Misil balistik jarak menengah dan pendek sering disebut sebagai misil balistik taktis atau teatrikal. Misil balistik jarak jauh umumnya dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir karena kapasitas muatnya sangat terbatas untuk peledak konvensional agar efisien. Menggunakan misil balistik dengan kemampuan jangkauan lebih jauh dari jarak target menjadi salah satu strategi untuk menyulitkan pertahanan. Contohnya, sebuah misil dengan jangkauan 3.000 km yang ditembakkan untuk target yang berjarak hanya 500 km dapat mencapai ketinggian yang lebih tinggi yaitu sekitar 1.200 km (secara kasar sama dengan ketinggian ICBM), dengan demikian misil tersebut akan menerjang target dengan kecepatan lebih dari 6 km/detik (Mach 17).

Lihat pula