(Go: >> BACK << -|- >> HOME <<)

Lompat ke isi

Bob Tutupoly: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
(38 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Maluku|[[Suku Ambon|Ambon]]|Tutupoly}}
{{Infobox penyanyi indonesia
{{Infobox person
|name = Bob Tutupoly
| honorific_prefix =
|image = bob_tutupoly.jpg
| name = Bob Tutupoly
|imagesize =
| honorific_suffix =
|caption =
| image = bob_tutupoly.jpg
|background = solo_singer
| image_upright =
|birthdate = {{birth date and age|1939|11|13}}
| image_size =
|birthplace = {{negara|Hindia Belanda}} [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
|birthname = Bobby Willem Tutupoly
| alt =
|othername = Bob Tutupoly
| caption =
|deathdate =
| native_name =
|deathplace =
| native_name_lang =
|genre =
| birth_name = Bobby Willem Tutupoly
|occupation = penyanyi, MC
| alias = Bob Tutupoly
|instrument =
| birth_date = {{birth date|1939|11|13}}
|yearsactive =
| birth_place = [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|label =Blackboard, Arco Studio, Golden Hand, Aroma Records, Tropidana Records, Paragon Records
| death_date = {{death date and age|2022|7|5|1939|11|13}}
|associatedacts =
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|influences =
| occupation = Penyanyi, pembawa acara, aktor
|influenced =
| children=Sasha Karina Tutupoly
|spouse = [[Rosmayasuti Nasution]] (1977 - sekarang)
| parents=Adolf Laurens Tutupoly<br>Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane
|partner =
| alma_mater=
|children = [[Sasha Karina Tutupoly]] (1978)
| relatives=
|parents = [[Adolf Laurens Tutupoly]]<br>[[Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane]]

|website =
| spouse=Rosmayasuti Nasution (1977–2022)
|currentmembers =
| website =
|pastmembers =
| signature =
|religion = [[Kristen]]}}
| module=
'''Bobby Willem Tutupoly''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|13|11|1939}}) adalah seorang artis [[Indonesia]] yang lebih dikenal dengan nama '''Bob Tutupoly'''. Ia mulai rekaman di [[Jakarta]] pada tahun [[1965]] bersama Pattie Bersaudara. Selanjutnya, ia dikenal dengan lagu-lagu "''[[Lidah Tak Bertulang]]''", "''[[Tiada Maaf Bagimu]]''", "''[[Tinggi Gunung Seribu Janji]]''", dan lain-lain.<ref>{{cite news

|first = FRANS SARTONO
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre =
| instrument =
| years_active =
| label = Blackboard, Arco Studio, Golden Hand, Aroma Records, Tropidana Records, [[Tanama Record]] dan [[Gita Virma Record]]
| associated_acts =
| current_members =
| past_members =
}}
}}

'''Bobby Willem Tutupoly''' ({{lahirmati||13|11|1939||5|7|2022}}) atau yang lebih dikenal sebagai '''Bob Tutupoly''' adalah seorang penyanyi, pembawa acara, dan aktor [[Indonesia]]. Ia mulai rekaman di [[Jakarta]] pada tahun [[1965]] bersama Pattie Bersaudara. Selanjutnya, ia dikenal dengan lagu-lagu ''[[Lidah Tak Bertulang]]'', ''[[Tiada Maaf Bagimu]]'', ''[[Tinggi Gunung Seribu Janji]]'', dan lain-lain.<ref>{{Cite news|first = FRANS SARTONO
|last =
|last =
|author =
|author =
|coauthors =
|coauthors =
|url = http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/07/04393327/Bob.Tutupoly..Setengah.Abad.Bernyanyi..
|url = http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/07/04393327/Bob.Tutupoly..Setengah.Abad.Bernyanyi..
|title = Bob Tutupoly, Setengah Abad Bernyanyi
|title = Bob Tutupoly, Setengah Abad Bernyanyi
|work =
|work =[[Kompas.com]]
|publisher = Kompas Gramedia
|publisher = Kompas Gramedia
|pages =
|pages =
|page =
|page =
|date = 7 November 2009
|date = 7 November 2009
|accessdate =
|accessdate =
|quote =
|quote =
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}
</ref>


Namun ia lebih tertarik menyanyi. Akhirnya ia bergabung [[Bill Saragih]] di band The Jazz Riders pada 1960.
Namun ia lebih tertarik menyanyi. Akhirnya ia bergabung [[Bill Saragih]] di band The Jazz Riders pada 1960.


Pada 1969 ia pergi ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, ia menjadi populer karena membawakan lagu "''[[Widuri]]''", ciptaan Slamet Adriyadi, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini.<ref>[http://news.liputan6.com/read/158540/slamet-adriyadi-pencipta-ltigtwiduriltigt-yang-terlupakan Slamet Adriyadi, Pencipta "Widuri" yang Terlupakan]</ref> Ia juga memandu acara kuis di [[TVRI]].
Pada 1969 ia pergi ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, ia menjadi populer karena membawakan lagu ''[[Widuri]]'', ciptaan Slamet Adriyadi, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini.<ref>[http://news.liputan6.com/read/158540/slamet-adriyadi-pencipta-ltigtwiduriltigt-yang-terlupakan Slamet Adriyadi, Pencipta "Widuri" yang Terlupakan]</ref> Ia juga memandu acara kuis di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]].


== Masa kecil ==
== Masa kecil ==
Bob Tutupoly adalah anak kedua dari lima bersaudara, pasangan perantau asal [[Maluku]] Adolf Laurens Tutupoly dan Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane. Ia dilahirkan di RS William Booth, Jalan Diponegoro, [[Surabaya]] pada tanggal 13 November [[1939]]<ref name="a" />. Bob memiliki seorang kakak yang bernama [[Christian Jacobus Tutupoly]] dan tiga orang adik yang bernama [[Alexander Bartjes Tutupoly]], [[Hendrika Laurensia Tutupoly]], dan [[Adolf Tutupoly Jr.]] (meninggal pada tahun [[1947]], saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta)<ref name="a" />. Ayahnya telah berdinas di [[Angkatan Laut]] sejak zaman penjajahan [[Belanda]] di Indonesia dan terus membela TNI ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya. Bob dan keluarganya sempat berpindah ke [[Yogyakarta]] yang kala itu menjadi ibukota RI, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya pada tahun [[1953]] dan memasuki bangku Sekolah Dasar di SD Pasar Turi<ref name="a" />. Sejak kecil, Bob dan keempat saudaranya dididik dengan disiplin militer oleh sang ayah. Bakat seni Bob memang diwariskan dari kedua orang tuanya, ayahnya adalah pemain suling dan ibunya merupakan penyanyi di [[gereja]]<ref name="a" />. Bob Tutupoly melanjutnya pendidikannya di SMP Kristen Embong Wungu, [[Surabaya]] dan [[SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya|SMA Katolik St. Louis]], [[Surabaya]]. Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi [[Universitas Airlangga]]) dan Fakultas Ekonomi [[Universitas Padjajaran]], [[Bandung]] namun kedua terhenti di tengah jalan<ref name="a" />.
Bob Tutupoly adalah anak kedua dari lima bersaudara, pasangan perantau asal Negeri [[Ouw, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ouw]], [[Maluku]], Adolf Laurens Tutupoly dan Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane. Ia dilahirkan di RS William Booth, Jalan Diponegoro, [[Surabaya]] pada tanggal 13 November [[1939]].<ref name="a" /> Bob memiliki seorang kakak yang bernama [[Christian Jacobus Tutupoly]] dan tiga orang adik yang bernama [[Alexander Bartjes Tutupoly]], [[Hendrika Laurensia Tutupoly]], dan [[Adolf Tutupoly Jr.]] (meninggal pada tahun [[1947]], saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta).<ref name="a" /> Ayahnya telah berdinas di [[Angkatan Laut]] sejak zaman penjajahan [[Belanda]] di Indonesia dan terus membela TNI ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya. Bob dan keluarganya sempat berpindah ke [[Yogyakarta]] yang kala itu menjadi ibu kota RI, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya pada tahun [[1953]] dan memasuki bangku Sekolah Dasar di SD Pasar Turi.<ref name="a" /> Sejak kecil, Bob dan keempat saudaranya dididik dengan disiplin militer oleh sang ayah. Bakat seni Bob memang diwariskan dari kedua orang tuanya, ayahnya adalah pemain suling dan ibunya merupakan penyanyi di [[gereja]].<ref name="a" /> Bob Tutupoly melanjutnya pendidikannya di SMP Kristen Embong Wungu, [[Surabaya]] dan [[SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya|SMA Katolik St. Louis]], [[Surabaya]]. Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi [[Universitas Airlangga]]) dan Fakultas Ekonomi [[Universitas Padjajaran]], [[Bandung]] namun kedua terhenti di tengah jalan.<ref name="a" />


== Karier ==
== Karier ==
=== Karier bernyanyi ===
Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya sejak kecil dan ia mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan pada masa remajanya. Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane. Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici. Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta. Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas. Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin. Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta. Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll. bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960. Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung<ref name="b" />. Pada tahun 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand. Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan. Bob tidak hanya sering tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang mengundangnya.
Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya sejak kecil dan ia mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan pada masa remajanya. Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di [[RRI Surabaya]] oleh Didi Pattirane. Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici. Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta. Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas. Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin. Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta. Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll. bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960. Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung.<ref name="b" /> Pada tahun 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand. Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan. Bob tidak hanya sering tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang mengundangnya.


== Album ==
=== Karier pembawa acara ===
Sejak masih muda, Bob Tutupoly telah dikenal melalui berbagai acara yang dipandunya seperti kuis Pesona 13 (selama 1,5 tahun), Silih berganti (selama 2 tahun), dan Ragam Pesona (selama 5 tahun). Selebritis Indonesia yang pernah menjadi tamu di acara-acara Bob adalah [[Benyamin Sueb]], [[Chintami Atmanagara]], [[Henny Purwonegoro]], [[Meriam Bellina]], Iis Sugianto, Neno Warisman, dan lain-lain. Di usianya yang tidak lagi muda, Bob sempat membawakan acara Tembang Kenangan di [[Indosiar]] selama beberapa tahun.<ref name="d" />
Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco<ref name="b" />. Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan. Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Selain itu, ia juga dianugrahi golden records (piringan emas) karena hasil penjualan piringan hitamnya laku di pasaran<ref name="b">{{Citation

== Diskografi ==
=== Album ===
Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco.<ref name="b" /> Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan. Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Selain itu, ia juga dianugrahi golden records (piringan emas) karena hasil penjualan piringan hitamnya laku di pasaran.<ref name="b">{{Citation
|last = Edy Suherli
|last = Edy Suherli
|first =
|first =
Baris 67: Baris 85:
|year = 2010
|year = 2010
|date = THN XII/ EDISI 597 / 3-9 Februari
|date = THN XII/ EDISI 597 / 3-9 Februari
|url = }}</ref>. Pada tahun 1969, Bob Tutupoly pindah ke [[Amerika Serikat]] atas tawaran dari grup Venturas (grup yang berisi orang Indonesia dan bermarkas di Los Angeles) yang berjanji akan mencarikan produser dan melakukan rekaman di negara tersebut. Sayangnya kedua hal tersebut tidak terwujud dan Bob malah bekerja paruh waktu di Yamaha Buena Park dan bergabung dengan The Midnighters untuk bernyanyi di [[San Fransisco]] dan [[Los Angeles]]. Bob pun akhirnya berpindah ke [[Las Vegas]] untuk bernyanyi di klub malam dan kasino-kasino yang ada di sana. Di sana, ia sempat merekam beberapa lagu seperti ''Hello LA'' dan ''Bye-Bye Birmingham'' yang tidak diedarkan<ref name="c" />. Di kota ini pula, ia bertemu dengan Haryono, Direktur Utama Pelita (anak perusahaan Pertamina) yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi ''public relation'' dan penyanyi di Restoran Ramayana. Restoran itu merupakan restoran Indonesia yang didirikan oleh [[Pertamina]] di [[New York]] dan berfungsi sebagai agen promosi wisata Indonesia<ref name="c" />. Bob pun pernah menduduki jabatan sebagai pemimpin restoran tersebut hingga akhirnya pada tahu 1976, ia kembali ke Indonesia dan merekam lagu ''Widuri'' ciptaan Slamet Aryadi. Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon terpilih untuk menjadi wakil Indonesia dalam pertukaran artis ASEAN.<ref name="d" /> Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budakan Hall, Jepang. Beberapa album yang telah direkam oleh Bob adalah
|url = }}</ref> Pada tahun 1969, Bob Tutupoly pindah ke [[Amerika Serikat]] atas tawaran dari grup Venturas (grup yang berisi orang Indonesia dan bermarkas di Los Angeles) yang berjanji akan mencarikan produser dan melakukan rekaman di negara tersebut. Sayangnya kedua hal tersebut tidak terwujud dan Bob malah bekerja paruh waktu di Yamaha Buena Park dan bergabung dengan The Midnighters untuk bernyanyi di [[San Fransisco]] dan [[Los Angeles]]. Bob pun akhirnya berpindah ke [[Las Vegas]] untuk bernyanyi di klub malam dan kasino-kasino yang ada di sana. Di sana, ia sempat merekam beberapa lagu seperti ''Hello LA'' dan ''Bye-Bye Birmingham'' yang tidak diedarkan.<ref name="c" /> Di kota ini pula, ia bertemu dengan Haryono, Direktur Utama Pelita (anak perusahaan Pertamina) yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi ''public relation'' dan penyanyi di Restoran Ramayana. Restoran itu merupakan restoran Indonesia yang didirikan oleh [[Pertamina]] di [[New York]] dan berfungsi sebagai agen promosi wisata Indonesia.<ref name="c" /> Bob pun pernah menduduki jabatan sebagai pemimpin restoran tersebut hingga akhirnya pada tahu 1976, ia kembali ke Indonesia dan merekam lagu ''Widuri'' ciptaan Slamet Aryadi. Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon terpilih untuk menjadi wakil Indonesia dalam pertukaran artis ASEAN.<ref name="d" /> Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budokan Hall, Jepang. Beberapa album yang telah direkam oleh Bob adalah


* The Best Song Of Bob Tutupoly ''[[Widuri]]''
* The Best Song Of Bob Tutupoly ''[[Widuri]]''
Baris 73: Baris 91:
* Album Cinta Nostalgia 2
* Album Cinta Nostalgia 2
* Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 "Kerinduan"
* Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 "Kerinduan"

=== Pembawa acara ===

Sejak masih muda, Bob Tutupoly telah dikenal melalui berbagai acara yang dipandunya seperti kuis Pesona 13 (selama 1,5 tahun), Silih berganti (selama 2 tahun), dan Ragam Pesona (selama 5 tahun). Selebritis Indonesia yang pernah menjadi tamu di acara-acara Bob adalah [[Benyamin Sueb]], [[Chintami Atmanagara]], [[Henny Purwonegoro]], [[Meriam Bellina]], Iis Sugianto, Neno Warisman, dan lain-lain. Di usianya yang tidak lagi muda, Bob sempat membawakan acara Tembang Kenangan di [[Indosiar]] selama beberapa tahun<ref name="d" />.

== Filmografi ==

Selain berkarya di bidang tarik suara, Bob Tutupoly juga pernah bermain di beberapa film Indonesia. Beberapa film yang pernah dibintangi Bob Tutupoly adalah ''Gli Innamorati Della Becak'' (Kisah Cinta si Tukang Becak) (1958), ''[[Penasaran]]'' (1977), dan ''[[Sebelah Mata]]'' (2008). ''Gli Innamorati Della Becak'' adalah sebuah film yang digarap oleh orang Italia dan di film ini, Bob berakting bersama Indriati Iskak dan The Baby Dolls (Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Lintje Tambayong atau lebih dikenal sebagai [[Rima Melati]])<ref name="a">{{Citation
|last = Edy Suherli
|first =
|author-link =
|last2 =
|first2 =
|author2-link =
|title = Bob Tutupoly
|newspaper = C&R
|pages = 6
|year = 2010
|date = THN XII/ EDISI 596 / 27 Januari - 2 Februari
|url = }}</ref>.


=== Kegiatan lain ===
=== Kegiatan lain ===


Di samping aktif bernyanyi, Bob Tutupoly juga sering menjadi duta budaya yang bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas [[Asia]] bahkan internasional. Bob juga pernah membawa rombongan kesenian [[Maluku]] "Siswa Lima" pergi pentas ke beberapa kota di Belanda pada tahun 1985 dan 1988. Ia sering berolahraga dengan bermain [[golf]], bola [[voli]], [[basket]], dan bulu tangkis. Bob Tutupoly juga pernah mendirikan usaha bernama PT Widuri Utama dan Widuri Promotion, serta memiliki kerjasama dengan Depertemen Transmigrasi dan ''Departemen Kehutanan''. Seorang Bob Tutupoly juga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Organisasi Sosial Keagamaan Anak-Anak Negeri<ref name="d">{{Citation
Di samping aktif bernyanyi, Bob Tutupoly juga sering menjadi duta budaya yang bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas [[Asia]] bahkan internasional. Bob juga pernah membawa rombongan kesenian [[Maluku]] "Siwa Lima" pergi pentas ke beberapa kota di Belanda pada tahun 1985 dan 1988. Ia sering berolahraga dengan bermain [[golf]], bola [[voli]], [[basket]], dan bulu tangkis. Bob Tutupoly juga pernah mendirikan usaha bernama PT Widuri Utama dan Widuri Promotion, serta memiliki kerjasama dengan Depertemen Transmigrasi dan ''Departemen Kehutanan''. Seorang Bob Tutupoly juga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Organisasi Sosial Keagamaan Anak-Anak Negeri.<ref name="d">{{Citation
|last = Edy Suherli
|last = Edy Suherli
|first =
|first =
Baris 108: Baris 106:
|year = 2010
|year = 2010
|date = THN XII/ EDISI 599/ 17-23 Februari
|date = THN XII/ EDISI 599/ 17-23 Februari
|url = }}</ref>. Bersama dengan Bubi Chen, Enteng Tanamal, Bob Tutupoli, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoly pernah meraih penghargaan Ambon Jazz Plus atas dedikasinya memajajukan musik tanah air, terutama Maluku.
|url = }}</ref> Bersama dengan Bubi Chen, Enteng Tanamal, Bob Tutupoli, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoly pernah meraih penghargaan Ambon Jazz Plus atas dedikasinya memajukan musik tanah air, terutama Maluku.

== Keluarga ==
== Keluarga ==
Ketika menjabat sebagai ''public relation'' di Restoran Ramayana (NY), Bob berkenalan dengan seorang penari Indonesia bernama Rosmayasuti Nasution (Yosie) yang sedang tampil di tempat tersebut. Bob Tutupoly melamar istrinya pada tahun 1972. Istrinya tersebut merupakan [[None Jakarta]] 1972. Pada tanggal 15 April 1977, Bob dan Yosie resmi menjadi suami-istri di hadapan petugas catatan sipil. Pernikahan tersebut dihadiri oleh Adnan Buyung Nasution sebagai saksi atas keluarga Yosie dan Leo Lopusila sebagai saksi dari pihak Bob. Sebelumnya mereka berdua harus menjalani persidangan selama sembilan bulan dikarenakan perbedaan keyakinan yang mereka anut. Putri semata wayang mereka lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1978 dan diberi nama Sasha Karina Tutupoly<ref name="c">{{Citation
Ketika menjabat sebagai ''public relation'' di Restoran Ramayana (NY), Bob berkenalan dengan seorang penari Indonesia bernama Rosmayasuti Nasution (Yosie) yang sedang tampil di tempat tersebut. Bob Tutupoly melamar istrinya pada tahun 1972. Istrinya tersebut merupakan [[None Jakarta]] 1972. Pada tanggal 15 April 1977, Bob dan Yosie resmi menjadi suami-istri di hadapan petugas catatan sipil. Pernikahan tersebut dihadiri oleh [[Adnan Buyung Nasution]] sebagai saksi atas keluarga Yosie dan [[Leo Lopulisa]] sebagai saksi dari pihak Bob. Sebelumnya mereka berdua harus menjalani persidangan selama sembilan bulan dikarenakan perbedaan keyakinan yang mereka anut. Putri semata wayang mereka lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1978 dan diberi nama Sasha Karina Tutupoly.<ref name="c">{{Citation
|last = Edy Suherli
|last = Edy Suherli
|first =
|first =
Baris 123: Baris 121:
|year = 2010
|year = 2010
|date = THN XII/ EDISI 598 / 10-16 Februari
|date = THN XII/ EDISI 598 / 10-16 Februari
|url = }}</ref>.
|url = }}</ref>

== Kematian ==
Bob meninggal dunia pada 5 Juli 2022 pukul 00:03 WIB di Rumah Sakit Mayapada Jakarta pada usia 82 tahun setelah mengidap penyakit komplikasi yang dideritanya.<ref>{{Cite news|url=https://www.jpnn.com/news/kabar-duka-bob-tutupoly-meninggal-dunia|title=Kabar Duka, Bob Tutupoly Meninggal Dunia|date=5 Juli 2022|access-date=5 Juli 2022|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|last=Yondra|first=Dedi}}</ref>

== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Catatan
|-
| 1977
| ''[[Penasaran]]''
|
| Karya debut
|-
| 2008
| ''[[Sebelah Mata (film)|Sebelah Mata]]''
|
|
|}

== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Hasil
|-
| 2015
| [[Anugerah Musik Indonesia 2015|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Legend Award''
| {{won|Penerima}}
|-
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 129: Baris 165:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/bob.html Penyanyi:Bob Tutupoly @ TamanIsmailMarzuki.com]
* {{id}} [http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/bob.html Penyanyi:Bob Tutupoly @ TamanIsmailMarzuki.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100211150937/http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/bob.html |date=2010-02-11 }}
http://www.pdat.co.id/ads/html/B/ads,20030630-59,B.html
* http://www.pdat.co.id/ads/html/B/ads,20030630-59,B.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


{{lifetime|1939||}}
{{lifetime|1939|2022|}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Pembawa acara Indonesia]]
[[Kategori:Pembawa acara Indonesia]]
[[Kategori:Aktor Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Eropa-Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Artis Indonesia yang beragama Kristen]]

Revisi per 25 Mei 2024 03.20

Bob Tutupoly
Berkas:Bob tutupoly.jpg
LahirBobby Willem Tutupoly
(1939-11-13)13 November 1939
Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal5 Juli 2022(2022-07-05) (umur 82)
Jakarta, Indonesia
Nama lainBob Tutupoly
PekerjaanPenyanyi, pembawa acara, aktor
Suami/istriRosmayasuti Nasution (1977–2022)
AnakSasha Karina Tutupoly
Orang tuaAdolf Laurens Tutupoly
Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane
Karier musik
LabelBlackboard, Arco Studio, Golden Hand, Aroma Records, Tropidana Records, Tanama Record dan Gita Virma Record
IMDB: nm9021426 Musicbrainz: 40d99a05-0bc0-4b48-8feb-61c431308b89 Edit nilai pada Wikidata

Bobby Willem Tutupoly (13 November 1939 – 5 Juli 2022) atau yang lebih dikenal sebagai Bob Tutupoly adalah seorang penyanyi, pembawa acara, dan aktor Indonesia. Ia mulai rekaman di Jakarta pada tahun 1965 bersama Pattie Bersaudara. Selanjutnya, ia dikenal dengan lagu-lagu Lidah Tak Bertulang, Tiada Maaf Bagimu, Tinggi Gunung Seribu Janji, dan lain-lain.[1]

Namun ia lebih tertarik menyanyi. Akhirnya ia bergabung Bill Saragih di band The Jazz Riders pada 1960.

Pada 1969 ia pergi ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, ia menjadi populer karena membawakan lagu Widuri, ciptaan Slamet Adriyadi, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini.[2] Ia juga memandu acara kuis di TVRI.

Masa kecil

Bob Tutupoly adalah anak kedua dari lima bersaudara, pasangan perantau asal Negeri Ouw, Maluku, Adolf Laurens Tutupoly dan Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane. Ia dilahirkan di RS William Booth, Jalan Diponegoro, Surabaya pada tanggal 13 November 1939.[3] Bob memiliki seorang kakak yang bernama Christian Jacobus Tutupoly dan tiga orang adik yang bernama Alexander Bartjes Tutupoly, Hendrika Laurensia Tutupoly, dan Adolf Tutupoly Jr. (meninggal pada tahun 1947, saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta).[3] Ayahnya telah berdinas di Angkatan Laut sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia dan terus membela TNI ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya. Bob dan keluarganya sempat berpindah ke Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota RI, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya pada tahun 1953 dan memasuki bangku Sekolah Dasar di SD Pasar Turi.[3] Sejak kecil, Bob dan keempat saudaranya dididik dengan disiplin militer oleh sang ayah. Bakat seni Bob memang diwariskan dari kedua orang tuanya, ayahnya adalah pemain suling dan ibunya merupakan penyanyi di gereja.[3] Bob Tutupoly melanjutnya pendidikannya di SMP Kristen Embong Wungu, Surabaya dan SMA Katolik St. Louis, Surabaya. Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung namun kedua terhenti di tengah jalan.[3]

Karier

Karier bernyanyi

Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya sejak kecil dan ia mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan pada masa remajanya. Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane. Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici. Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta. Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas. Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin. Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta. Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll. bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960. Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung.[4] Pada tahun 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand. Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan. Bob tidak hanya sering tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang mengundangnya.

Karier pembawa acara

Sejak masih muda, Bob Tutupoly telah dikenal melalui berbagai acara yang dipandunya seperti kuis Pesona 13 (selama 1,5 tahun), Silih berganti (selama 2 tahun), dan Ragam Pesona (selama 5 tahun). Selebritis Indonesia yang pernah menjadi tamu di acara-acara Bob adalah Benyamin Sueb, Chintami Atmanagara, Henny Purwonegoro, Meriam Bellina, Iis Sugianto, Neno Warisman, dan lain-lain. Di usianya yang tidak lagi muda, Bob sempat membawakan acara Tembang Kenangan di Indosiar selama beberapa tahun.[5]

Diskografi

Album

Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco.[4] Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan. Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Selain itu, ia juga dianugrahi golden records (piringan emas) karena hasil penjualan piringan hitamnya laku di pasaran.[4] Pada tahun 1969, Bob Tutupoly pindah ke Amerika Serikat atas tawaran dari grup Venturas (grup yang berisi orang Indonesia dan bermarkas di Los Angeles) yang berjanji akan mencarikan produser dan melakukan rekaman di negara tersebut. Sayangnya kedua hal tersebut tidak terwujud dan Bob malah bekerja paruh waktu di Yamaha Buena Park dan bergabung dengan The Midnighters untuk bernyanyi di San Fransisco dan Los Angeles. Bob pun akhirnya berpindah ke Las Vegas untuk bernyanyi di klub malam dan kasino-kasino yang ada di sana. Di sana, ia sempat merekam beberapa lagu seperti Hello LA dan Bye-Bye Birmingham yang tidak diedarkan.[6] Di kota ini pula, ia bertemu dengan Haryono, Direktur Utama Pelita (anak perusahaan Pertamina) yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi public relation dan penyanyi di Restoran Ramayana. Restoran itu merupakan restoran Indonesia yang didirikan oleh Pertamina di New York dan berfungsi sebagai agen promosi wisata Indonesia.[6] Bob pun pernah menduduki jabatan sebagai pemimpin restoran tersebut hingga akhirnya pada tahu 1976, ia kembali ke Indonesia dan merekam lagu Widuri ciptaan Slamet Aryadi. Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon terpilih untuk menjadi wakil Indonesia dalam pertukaran artis ASEAN.[5] Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budokan Hall, Jepang. Beberapa album yang telah direkam oleh Bob adalah

  • The Best Song Of Bob Tutupoly Widuri
  • Album Nostalgia 2
  • Album Cinta Nostalgia 2
  • Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 "Kerinduan"

Kegiatan lain

Di samping aktif bernyanyi, Bob Tutupoly juga sering menjadi duta budaya yang bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas Asia bahkan internasional. Bob juga pernah membawa rombongan kesenian Maluku "Siwa Lima" pergi pentas ke beberapa kota di Belanda pada tahun 1985 dan 1988. Ia sering berolahraga dengan bermain golf, bola voli, basket, dan bulu tangkis. Bob Tutupoly juga pernah mendirikan usaha bernama PT Widuri Utama dan Widuri Promotion, serta memiliki kerjasama dengan Depertemen Transmigrasi dan Departemen Kehutanan. Seorang Bob Tutupoly juga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Organisasi Sosial Keagamaan Anak-Anak Negeri.[5] Bersama dengan Bubi Chen, Enteng Tanamal, Bob Tutupoli, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoly pernah meraih penghargaan Ambon Jazz Plus atas dedikasinya memajukan musik tanah air, terutama Maluku.

Keluarga

Ketika menjabat sebagai public relation di Restoran Ramayana (NY), Bob berkenalan dengan seorang penari Indonesia bernama Rosmayasuti Nasution (Yosie) yang sedang tampil di tempat tersebut. Bob Tutupoly melamar istrinya pada tahun 1972. Istrinya tersebut merupakan None Jakarta 1972. Pada tanggal 15 April 1977, Bob dan Yosie resmi menjadi suami-istri di hadapan petugas catatan sipil. Pernikahan tersebut dihadiri oleh Adnan Buyung Nasution sebagai saksi atas keluarga Yosie dan Leo Lopulisa sebagai saksi dari pihak Bob. Sebelumnya mereka berdua harus menjalani persidangan selama sembilan bulan dikarenakan perbedaan keyakinan yang mereka anut. Putri semata wayang mereka lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1978 dan diberi nama Sasha Karina Tutupoly.[6]

Kematian

Bob meninggal dunia pada 5 Juli 2022 pukul 00:03 WIB di Rumah Sakit Mayapada Jakarta pada usia 82 tahun setelah mengidap penyakit komplikasi yang dideritanya.[7]

Filmografi

Film

Tahun Judul Peran Catatan
1977 Penasaran Karya debut
2008 Sebelah Mata

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2015 Anugerah Musik Indonesia Legend Award Penerima

Referensi

  1. ^ "Bob Tutupoly, Setengah Abad Bernyanyi". Kompas.com. Kompas Gramedia. 7 November 2009.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Slamet Adriyadi, Pencipta "Widuri" yang Terlupakan
  3. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama a
  4. ^ a b c Edy Suherli (THN XII/ EDISI 597 / 3-9 Februari), "Bob Tutupoly", C&R, hlm. 6 
  5. ^ a b c Edy Suherli (THN XII/ EDISI 599/ 17-23 Februari), "Bob Tutupoly", C&R, hlm. 6 
  6. ^ a b c Edy Suherli (THN XII/ EDISI 598 / 10-16 Februari), "Bob Tutupoly", C&R, hlm. 6 
  7. ^ Yondra, Dedi (5 Juli 2022). "Kabar Duka, Bob Tutupoly Meninggal Dunia". JPNN.com. Diakses tanggal 5 Juli 2022. 

Pranala luar