Israel meminta 1,1 juta warga Palestina di Gaza segera dievakuasi dalam 24 jam sejak Jumat (12/10), yang menambah rentetan panjang perang antara dua negara tersebut selama sepekan terakhir.
Peringatan itu dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersamaan dengan rencana Israel melakukan serangan ke wilayah tersebut.
Lihat Juga : |
"Sekarang adalah waktunya untuk berperang," katanya seperti dilansir Reuters, Jumat (12/10).
Sementara itu, militer Israel mengatakan peringatan evakuasi itu demi keselamatan warga sipil di Gaza. Warga sipil diminta pindah ke daerah selatan Wadi.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Gaza dari rumah mereka ke arah selatan, demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri," demikian pernyataan militer Israel, dikutip AFP.
Menanggapi seruan itu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta agar tidak terjadi karena akan memperburuk suasana. Desakan evakuasi itu dikhawatirkan bisa menjadi awal rencana serangan darat Israel ke Gaza.
"Para pejabat PBB di Gaza diberitahu oleh petugas penghubung di militer, bahwa seluruh penduduk Gaza harus direlokasi ke selatan dalam waktu 24 jam ke depan," kata Juru Bicara PBB Stephanie Dujarric, dilansir Reuters.
Sementara itu, Kepala kantor media pemerintah Hamas, Salama Marouf, mengatakan peringatan relokasi dan evakuasi itu adalah upaya Israel untuk menyiarkan dan menyebarkan propaganda palsu.
Tujuan propaganda palsu itu, menurut Marouf, bertujuan untuk menaburkan kebingungan di antara warga Palestina.
"Kami mendesak warga kami untuk tidak terlibat dalam upaya ini," ujar Marouf.