(Go: >> BACK << -|- >> HOME <<)

Rusia: Negara Palestina Solusi Paling Tepat Setop Perang Hamas-Israel

rds | CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2023 04:45 WIB
Rusia menilai pembentukan negara Palestina solusi
Rusia menilai pembentukan negara Palestina solusi "yang paling dapat diandalkan" untuk perdamaian saat peperangan Israel vs Hamas kembali berkecamuk di Gaza. (BAY ISMOYO/Pool via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pembentukan negara Palestina adalah solusi "yang paling dapat diandalkan" untuk perdamaian dengan Israel.

Menurut Lavrov, posisi Israel yang selama ini mengutamakan memerangi terorisme saja tidak akan menjamin keamanan. Pernyataan itu diutarakan Lavrov kala Israel dan kelompok Hamas Palestina kembali berperang di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menciptakan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel... adalah jalan yang paling dapat diandalkan untuk menyelesaikan (konflik) ini," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, yang tengah mengunjungi Rusia pada Senin (9/10).

"Kami tidak setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa keamanan hanya dapat dijamin melalui perang melawan terorisme," paparnya menambahkan.

Dia mengatakan Moskow juga "sangat prihatin dengan ratusan warga Israel dan Palestina yang tewas dan Jalur Gaza telah dinyatakan sebagai target pembalasan Israel."

Lavrov mengatakan Rusia memiliki "pertanyaan serius" mengenai kebijakan Barat terhadap Israel.

[Gambas:Video CNN]

"Mereka (Barat) mengatakan (pertempuran) harus segera dihentikan, dan Israel harus menghancurkan para teroris," kata Lavrov.

"Tetapi hal ini pernah dilakukan sebelumnya... dan setelah situasi menjadi tenang, mereka sampai pada fakta bahwa penyebab utama (konflik) perlu dihilangkan. Masalah Palestina tidak boleh ditunda-tunda lagi," paparnya lagi seperti dikutip AFP.

Lavrov sebelumnya mengatakan bahwa Rusia dan Liga Arab akan bekerja untuk "menghentikan pertumpahan darah" di Israel dan Gaza.

Sementara itu, Aboul Gheit mengatakan dia mengutuk semua pihak yang terlibat dalam peperangan terbaru di Jalur Gaza ini.

"Kami menuntut terciptanya prospek politik dan penyelesaian konflik Palestina-Israel yang adil," ujarnya.

Rusia merasa khawatir ada pihak asing yang dapat mencampuri peperangan terbaru antara Hamas vs Israel ini setelah Amerika Serikat memindahkan kapal perangnya lebih dekat ke Israel.

"Risiko keterlibatan pihak ketiga dalam konflik ini tinggi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita TASS.

"Sangat penting untuk menemukan cara sesegera mungkin untuk bergerak menuju proses negosiasi guna mengurangi eskalasi ini dan menjauh dari solusi militer," katanya.

Israel telah menggempur Jalur Gaza selama tiga hari terakhir setelah militan Hamas menyerbu kota-kota di Israel selatan dalam serangan mendadak yang menewaskan ratusan warga Palestina di wilayah itu.

Serangan Israel itu merupakan balasan atas serangan Hamas ke Israel pada Sabtu pekan lalu. Hamas mengklaim tujuan serangan ini untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.

Milisi Hamas menembakkan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Beberapa dari anggotanya bahkan sempat menyusup ke Israel dan melarikan diri ke Gaza dengan menculik sekitar 100 sandera.

Sejauh ini, BNO News melaporkan setidaknya 900 orang tewas dan 2.616 orang lainnya tewas dari pihak Israel.

Sementara itu, sebanyak 703 orang tewas dan 3.818 orang lainnya terluka dari pihak Palestina baik di wilayah Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER