Pemerintah Daerah Diminta Ikut Awasi Bansos
Rasa Haru dan Bahagia Mewarnai Penyerahan Bantuan Nontunai PKH tahap ke-3 di Kabupaten Sidoarjo
Cianjur berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh BNPB menduduki rangking pertama daerah risiko ancaman bencana untuk kabupaten/kota dengan skor 250. Sedangkan untuk kategori provinsi, Sulawesi Barat menduduki rangking pertama dengan skor 190. Berdasarkan data tersebut, Kementerian Sosial khususnya Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Cianjur.
Sabtu 12 November 2016 bertempat di Desa Mekar Mulya, Kec. Cikalong Kulon, Kab. Cianjur, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Adhy Karyono meresmikan Kampung Siaga Bencana. Peresmian dihadiri Bupati Cianjur, Irvan Rivano Mukhtar dan anggota DPR RI Komisi XIII, Deding Ishak, Camat Cikalong Kulon, H. Nunung Rachmat, perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinsoskertrans Kab. Cianjur, perwakilan dari BPBD, perwakilan dari Polres dan perwakilan dari TNI.
Wilayah ini dipilih sebagai lokasi KSB dikarenakan di kec. Gerung hampir setiap musim penghujan terjadi banjir, disisi lain memiliki potensi masyarakat baik relawan tagana maupun kelompok pemuda yang peduli dengan kondisi masalah bencana dan masalah sosial lainya, sebagian dari mereka adalah para kaum pelajar di pondok pesantren.
Tulungagung, 22 Oktober 2016, Jawa Timur memiliki kelas resiko tinggi dengan skor 171 sesuai dengan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan oleh BNPB tahun 2013. Sebagai antisipasi kemungkinan jatuhnya korban dan dampak bencana,
Kemensos Tandatangani Kesepakatan Rencana Tindak Lanjut Bencana di Kab. Sumedang & Kab. Garut