(Go: >> BACK << -|- >> HOME <<)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata di Pegunungan Arfak Papua Barat, Ada Apa Saja?

Kompas.com - 21/08/2018, 08:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PEGUNUNGAN ARFAK, KOMPAS.com – Saat liburan ke Pegunungan Arfak, Papua Barat, ada beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi. Keindahan alam dan budaya Pegunungan Arfak siap menyambut wisatawan.

Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroi mengatakan wisatawan bisa menikmati keindahan Danau Anggi Gida dan Anggi Giji.  

“Kami ada penangkaran kupu-kupu Sayap Burung, ada (pengamatan burung) burung pintar, air terjun dari dua Danau Anggi Gida dan Anggi Gida,” kata Yosias seusai upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di Lapangan Anggi, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, Jumat (17/8/2018).

Suku Arfak berada di rumah tradisional, Rumah Kaki Seribu di Distrik Menyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8). Sebelumnya, Suku Arfak melakukan Tarian Tumbuk Tanah menyambut kedatangan tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI. KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suku Arfak berada di rumah tradisional, Rumah Kaki Seribu di Distrik Menyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8). Sebelumnya, Suku Arfak melakukan Tarian Tumbuk Tanah menyambut kedatangan tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI.
Danau Anggi Gida dan Danau Anggi Giji di Pegunungan Arfak adalah obyek wisata berbentuk danau yang terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Tim Mapala UI Berhasil Terbang di Atas Dua Danau Pegunungan Arfak

Wisatawan bisa menikmati panorama danau dari atas bukit sambil menyesap sejuknya cuaca di Danau Anggi Gida dan Anggi Giji.

“Ada juga budaya yang unik yaitu rumah kaki seribu dan tari tumbuk tanah yang kita tawarkan ke wisatawan,” jelas Yosias.

Suku Arfak berada di rumah tradisional, Rumah Kaki Seribu di Distrik Menyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Sebelumnya, Suku Arfak melakukan Tarian Tumbuk Tanah menyambut kedatangan tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suku Arfak berada di rumah tradisional, Rumah Kaki Seribu di Distrik Menyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Sebelumnya, Suku Arfak melakukan Tarian Tumbuk Tanah menyambut kedatangan tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI.
Rumah kaki seribu merupakan rumah tradisional Suku Arfak  yang berbahan kayu-kayu lokal di Pegunungan Arfak. Wisatawan biasa menemukan di beberapa distrik Pegunungan Arfak seperti Distrik Menyambouw, Anggi, Anggi Gida, Sururey, dan lain-lain.

Baca juga: Pengalaman Naik Pesawat Hercules, Transportasi Milik TNI AU...

Yosias menyarankan wisatawan bisa menikmati obyek-obyek wisata di Pegunungan Arfak selama empat hari.

Ia menyebut wisatawan dapat mulai melihat obyek wisata Sungai Prafi lalu berlanjut ke penangkaran kupu-kupu, lalu melihat kekayaan budaya seperti rumah kaki seribu dan tari tumbuk tanah.

Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.
Pegununungan Arfak adalah kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Manokwari pada tahun 2014.

Pegunungan Arfak bisa diakses melalui jalur udara yaitu pesawat perintis dan jalur darat dengan mobil penggerak empat roda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perubahan Iklim Disebut Belum Tentu Berdampak pada Turbulensi Pesawat

Perubahan Iklim Disebut Belum Tentu Berdampak pada Turbulensi Pesawat

Travel Update
Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Travel Update
Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Travel Update
Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com